Eka Kurniawan, Di Gadang-Gadang Jadi Penerus Mas Pram (Profil)
Novel-novelnya berdar luas tak hanya di dalam negeri. Mancanegarapun sudah dijajaki untuk memperkenalkan sastra negeri ini. Bahkan namanya digadang-gadang menjadi penerus Pramoedya Ananta Noer dalam kesdenganusatraan Indonesia. Ini bukan buatan, Jon Fasman (Pemred The Economist) sendiri yang menyatakannya.
Eka Kurniawan lahir di Tasikmalaya, 28 November 1975. Dia lulus dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dengan skripsi 'Pramoedya Ananta Noer dan Sastra Realisme Sosialis', yang lantas diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2006 (skripsinya saja dijadikan buku).
Eka Kurniawan lahir di Tasikmalaya, 28 November 1975. Dia lulus dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dengan skripsi 'Pramoedya Ananta Noer dan Sastra Realisme Sosialis', yang lantas diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2006 (skripsinya saja dijadikan buku).
Eka pertama kali menghasilkan karya pada tahun 2000, dengan kumpulan cerpen berjudul Corat-Coret Di Toilet yang diterbitkan oleh Gramedia. Namanya mulai melangit ketika novel pertamanya 'Cantik Itu Luka' menyedot perhatian sastrawan di medio tahun 2000. Novel pertamanya ini lantas diterbitkan dalam Bahasa Jepang oleh penerbit Shinpusa (2006).
Karyanya tak berhenti sampai disitu novelnya 'Lelaki Harimau' menjadi salah satu kandidat kuat dalam The Man Booker International 2016'. Namanya bersanding dengan deretan sastrawan internasional termasuk peraih nobels sastra Orhan Pamuk. Novelnya itu bercerita tentang mitos lama jimat rakyat Indonesia. Sebuah mitos klasik yang dikemas dengan cantik bahkan laku di luar negeri. Ini membuktikan bahwa sastra Indonesia masih bisa bersasing di kancah dunia.
Novel 'O' yang berkisah tentang seekor monyet yang terobsesi menjadi manusia menjadi karya terakhirnya yang diterbitkan pada tahun 2016.
Komentar
Posting Komentar