Semua Ikan Di Langit, Sebuah Karya Sastra Kolosal Penuh Imajinasi


Sayembara Dewan Kesenian Jakarta selalu memberi warna baru dalam dunia kesusastraan Tanah air. Ini dibuktikan dengan karya-karya jebolannya yang menjadi perbincangan di kalangan sastrawan. Semua Ikan Di Langit karya Ziggy Zezsyazeoviennazabkrie, mendadak tenar karena berhasil memenangi sayembara ini pada tahun 2016. Bukan hanya karena itu, ketidakhadiraan Zigy di malam acara penobatan juga mengundang perbincangan.
Novel ini menjadi pemenang tunggal berdasarkan laporan pertanggun jawaban para juri. Itu berarti tidak ada pemenang kedua dan ketiga pada sayembara tahun 2016. "Semua Ikan Di Langit ditulis dengan keterampilan bahasa yang berada di atas rata-rata dibandingkan penulis lainnya," begitu bunyi laporan yang dipublikasikan oleh dewan juri.
Novel ini sendiri beramomakan filsafat karena membahas tentang Tuhan. Tapi Ziggy sangat berhati-hati membahasnya karena ini merupakan yang sangat sentimentil. Dengan tokoh utama sebuah bis damri jurusan Dipatukur-Leuwipanjang (Bandung) yang mendadak berubah jurusan setelah bertemu seorang tokoh bernama Beliau, cerita ini dimulai. Dikisahkan Sang Bus dan Beliau mengalami perjalanan-perjalanan menakjubkan mengelilingi ruang angkasa dan dunia. Bertemu dengan sesekor kecoa bernama Nad yang lantas menjadi penumpang baru dalam perjalanan spektakuler ini. Perjalanan yang mereka lalui sangat berliku. Begitu juga setiap peristiwa yang hadir dalam setiap perjalanan. Melalui perjalanan lintas waktu dan tempat inilah Sang Bus berusaha untuk mengenal lebih dalam tentang Beliau. Ini jelas diimplementasikan sebagai cara pandang Ziggy terhadap Tuhan. Berbagai kisah mereka lalui sampai sebuah peristiwa besar hampir membuat mereka terpisah.
Secara keseluruhan novel ini sedikit menguras pikiran. Tidak bisa dibaca dengan terlalu santai juga serius. Terkadang ada halaman yang harus dibaca berulang agar paham. Gaya bahasa yang dituturkan Ziggy dengan perantara tokoh utama cukup mengalir. Yang menjadi nilai plus adalah iamjinasi yang Ziggy hadirkan di novel ini. Sama seperti sebelum-sebelumnya, fantasi Ziggy selalu layak untuk diapresiasi. Bayangan dan imajinasinya begitu liar terasa dalam novel ini. Kita tunggu saja imajinasi-imajinasi spektakuler Ziggy di novel selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghidupkan Kembali Budaya Unggah-ungguh (1)

Meredifinisikan Sebesar Keinsyafanmu, Sebesar Itu Pula Keuntunganmu

Tanah Air, Kumpulan Cerpen Kompas yang Paling Muktakhir