Ternyata Judul Juga Berpengaruh



'Robohnya Surau Kami', apakah surau itu roboh tak dibuat-buat. Kenapa bisa roboh? Siapakah yang merobohkannya? 'Orang-Orang Bloomington', siapakah mereka? Apa saja yang mereka perbuat? Di mana mereka ada?

Dua contoh di atas tadi mencontohkan bagaimana seharusnya judul sebuah karya dibuat. Apa kesan yang dibangun ketika anda membaca sekelumit judul tersebut? Tentu membuat penasaran. bentuk seperti itu biasa disebut dengan pertanyaan dalam bentuk pernyataan.

Judul sebuah karya haruslah membuat pembacanya penasaran. Dari rasa penasaran tersebut para pembaca akan mulai membaca karya anda. Jika rasa penasaran ini tidak berhasil dibangun, pembaca hanya akan melihatnya sejenak sambil lalu.

Tak hanya itu, beberapa penulis ekspert menyarankan agar judul tidak ditulis lebih dari 7 kalimat. Ini seperti sudah menjadi aturan tidak tertulis di kalangan penulis. Tengoklah jika tak percaya, 'LaskarPelangi', 'Ayat-Ayat Cinta', 'Semua Ikan Di Langit', 'Sirkus Pohon' dsb.

Jadi sudah tahu bukan, judul yang baik adalah sebuah pernyataan yang membuat pembaca bertanya-tanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghidupkan Kembali Budaya Unggah-ungguh (1)

Meredifinisikan Sebesar Keinsyafanmu, Sebesar Itu Pula Keuntunganmu

Tanah Air, Kumpulan Cerpen Kompas yang Paling Muktakhir