24 Jam Bersama Gaspar, Hikayat Detektif yang Bukan Detektif (Review)



Tidak seperti novel detektif kebanyakan, Novel 24 Jam Bersama Gaspar justru mengurai kisah pada jam-jam akhir sebelum Gaspar membongkar sebuah rahasia besar dalam pencuriannya. Gaspar pada novel ini dikisahkan sebagai salah seorang detektif tak kesampaian yang akhirnya banting setir menjadi seorang pencuri.

Dalam aksinya, Gaspar menyusun rencana baik-baik sampai menghitung mundur 24 jam sebelum aksinya dimulai. Dia juga mengajak beberapa kawan untuk berkongsi dalam satu kelompok. Seperti kebanyakan aksi pencurian di mana-mana, maka Gaspar menyematkan nama samaran bagi mereka satu persatu. Yang pertama ada Pongo alias Yadi seorang karyawan toko emas milik Wan Ali yang akan menjadi sasaran pencurian. Ada juga tiga perempuan, Agnes, Pingi dan Kik. Dan terakhir Njet seorang pemilik bengkel tempat Gaspar biasa mereparasi motor Cortazar kesayangannya.

Atas nama nasib Gaspar menghasut mereka untuk mengikuti rencana bejatnya ini. Namun di tengah jalan seorang mantan rockstar tiba-tiba muncul. Tapi pencurian tetap harus dilancarkan. Alih-alih mencuri Gaspar dan kelompoknya malah menguak sebuah rahasia besar keluarga yang lama ditutupi.

Novel ini memiliki alur cerita yang saling berkesinambungan. Cerita utamanya diiringi dengan kesaksian Pingi yang diinterogasi polisi. Kesaksian itu menjadi pelengkap dari cerita utama yang mengalir dengan penuh misteri. Keduanya saling melengkapi.


Novel 24 Jam Bersama Gaspar ini merupakan salah satu novel unggulan dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2016. Dewan juri mengecapnya sebagai novel detektif aliran baru. Dialog antar tokohnya tampak ringan tapi berbobot. Ketokohannya sederhana tapi saling mengayakan. Tak salah jika novel ini layak dibaca sebagai pelarian dari bentuk cerita detektif yang melulu seperti itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghidupkan Kembali Budaya Unggah-ungguh (1)

Meredifinisikan Sebesar Keinsyafanmu, Sebesar Itu Pula Keuntunganmu

Tanah Air, Kumpulan Cerpen Kompas yang Paling Muktakhir