Manusia dan Peradaban, Sebuah Sejarah Singkat Menjadi Manusia Beradab



Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tak pernah bisa hidup sendirian karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. Jika dirujuk dalam karya Ibnu Khaldun manusia adalah pencipta peradaban (Al-insaanu madaniyyun bittab’i).
Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini mengatur serta mengolah semua sumber daya yang ada di bumi. Memimpin semua makhluk lainnya untuk hidup bersama-sama di bumi. Kewajiban utamanya adalah menjaga keberlangsungan hidup di muka bumi ini.
Individu berasal dari dari kata indiividum yang artinya adalah satuan terkecik dari suatu kelompok. Iniduvidu adalah anggota kelompok yang tak mempunyai anggota lagi. Seperti halnya yang terjadi pada komunitas kecil bernama keluarga, bapak, ibu dan anak menjadi masing-masing individu yang menjadi anggota komunitas kecil tersebut.
            Manusia sebagai makhluk individu berarti menyiratkan bahwa manusia bisa hidup secara berdikari. Pada dasarnya kegiatan atau aktivitas manusia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu manusia meliputi; memenuhi kebutuhan jiwa, rohani atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis.
            Selain itu manusia juga hidup secara sosial atu bersama-sama. Kata sosial berasal dari kata socius dan logos. Socious berarti kawan, rekan, atau partner. Sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan. Maka secara bahasa sosial dapat berarti suatu hubungan antar manusia dan lingkungan sekitar yang saling memberikan dan membutuhkan.
            Sebagai manusia sosial manusia tidak dapat melepaskan hubungannya dengan manusia lainnya. Mau tak mau manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia tak mungkin hidup tanpa bantuan manusia lain. Oleh karen itulah sebagai makhluk sosial seorang manusia harus mempunyai kepribadian yang baik agar bisa menjalin hubungan yang baik dengan manusia lainnya.
            Selain itu secara sosial setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai segi kehidupan dalam masyarakat. Manusia mempunyai hak serta kewajiban yang sama dengan manusia laiinya. Manusia mempunyai hak yang sama untuk hidup, bersekolah dsb. Manusia juga mempunyai kewajiban mutlak yang sama untuk menjaga keberlangsungan hidup dan perdamaian.
            Seperti yang telah sedikit dibahas tadi dalam pernyataan Ibnu Khladun, manusia adalah pencipta peradaban. Sejarah peradaban manusia mengalami perjalanan yang sangat panjang dan berliku. Peradaban terbentuk karena kodrat manusia yang selalu ingin menyingkap hal-hal yang belum diketahui. Untuk menyingkap hal-hal yang belum diketahui ini mannusia melakukan berbagai macam percobaan dan penelitian. Kemudian hal yang telah ditemukan tadi akan memudahkan keberlangsungan hidup manusia.
            Sejarah peradaban manusia sendiri mulai dicatat ketika sudah memasuki masa pencerahan (renaissance). Sedangkan pada abad sebelumnya yang lebih dikenal sebagai abad kegelapan (dark ages) sejarah tidak mencatat peralihan peradaban manusia dari zaman ke zaman. Secara konsep dasar sejarah peradaban manusia dapat ditulis sebagai berikut; manusia primitif, masyarakat tradisional, dan masyarakat modern.
            Menurut  Koentjaraningrat (1990), perabadan adalah kebudayaan yang telah maju dalam teknologi bersifat halus, indah,  mengandung nilai kemanusiaan, dan moral. Sedangkan menurut kamus Webster, kebudayaan adalah suatu keberlangsungan dalam masyarakat. Ini menunjukkan bahwa peradaban tidak pernah lepas kaitannya dengan kebudayaan dan masyarakat.
            Masyarakat hidup dalam keberagaman. Karena setiap manusia memiliki ciri khas yang membedakan antar satu manusia dengan yang lainnya. Dari ciri khas yang dimiliki tiap manusia inilah timbul keberagaman. Keberagaman ini akan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula. Begitu pula keberagaman yang timbul di masyarakat. Setiap masyarakat hidup menjunjung nilai yang dianut masing-masing. Sebagai contoh di Jawa ada budaya unggah-ungguh dipegang erat sebagai nilai. Dari budaya Jawa inilah akan muncul peradaban.
            Hutington (1996) menyatakan bahwa, peradaban dunia terbagi menjadi tiga millennium. Millennium pertama ditandai dengan perkembangan industri setelah masyarakat primitif ditemukannya alat perkakas untuk berburu dan berladang. Dari sinilah awal mula peradaban masyarakat primitif dimulai.
            Di millennium kedua terjadi perkembangan peradaban yang signifikan setelah ditemukannya mesin diesel dan listrik pada sektor industri. Dan di millennium ketiga terjadi arus globalisasi yang memungkinkan peradaban suatu masyarakat berkembang di masyarakat lain. Selain itu era ini juga ditandai dengan kemunculan internet yang semakin mengubah perilaku masyarakat dalam berteknologi.
            Sampai sekarang peradaban manusia masih terus berkembang dan belum berhenti. Manusia terus meningkatkan kekurangan mereka di berbagai sektor. Sektor teknologilah yang paling pesat perkembangannya dan berdampak signifikan bagi peradaban manusia. Inilah bukti nyata bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari peradaban.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghidupkan Kembali Budaya Unggah-ungguh (1)

Meredifinisikan Sebesar Keinsyafanmu, Sebesar Itu Pula Keuntunganmu

Tanah Air, Kumpulan Cerpen Kompas yang Paling Muktakhir