Sumber Daya Manusia, Kunci Kesejahteraan Penduduk
Indonesia
merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Hal ini ditandai dengan
adanya lebih dari 17.000 pulau yang terbentang di seluruh Nusantara. Selain itu
beragam flora juga dapat tumbuh subur di Negara yang beriklim tropis ini. Belum
dengan minyak serta bahan tambang lainnya yang tersebar hampir di seluruh
Nusantara. Akan tetapi dengan adanya semua keunggulan pada sektor sumber daya
alam (SDA) ini tidak lantas membuat seluruh rakyat Indonesia sejahtera.
Meski
kaya dengan SDA-nya, Indonesia belum sepenuhnya dapat mengolah seluruh sumber
daya tersebut dengan mandiri. Krisis sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor
utamanya. SDA yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk keuntungan dan
kesejahteraan setiap penduduk negeri ini malah kurang dapat dimaksimalkan
karena belum dapat diolah dengan mandiri.
Contoh
nyatanya adalah penambangan emas di Tembagapura, Papua. Gunung emas di Lorenzt,
Papua yang pertahunnya bisa menghasilkan triliunan dollar pengerjaannya malah
diambil oleh PT Freeport McMoran, Amerika. Sejak tahun 1970-an hasil tambang
yang seharusnya 1005 diambil alih Indonesia 70%-nya malah lari ke Negeri Paman
Sam. Indonesia hanya menikmati 30% hasil tambang tersebut. Hal ini terjadi
karena belum banyak orang Indonesia yang dapat mengelola dan mengeksplorasi
tambang sebaik PT Freeport.
Contoh
lainnya adalah sektor minya goreng. Indonesia merupakan negera dengan kebun
kelapa sawit terluas di dunia. Namun Indonesia hanya bisa memproduksi minyak
sawit mentah tanpa kemampuan untuk mengonversikannya menjadi minyak goren murni
dengan nilai jual yang lebih tinggi. Hasilnya minyak mentah ini diekspor ke
Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, dan kembali ke Indonesia dalam
bentuk minyak goreng murni dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Hal
inilah yang menyebabkan perekonimian Indonesia sulit untuk maju. Perkembangan
sektor SDM yang lambat serta eksplorasi SDA secara berlebihan membuat Indonesia
merugi karena belum bisa mengolah hasil alam sendiri. Indonesia harus mulai
mengembangkan sektor SDM-nya baik melalui jalur pendidikan dengan pemberian
beasiswa ke luar negeri maupun dengan pemberdayaan yang masif terhadap
masyarakat di daerah tertinggal.
Komentar
Posting Komentar