Puya ke Puya, Sebuah Kritik Atas Adat yang Makin Terbelakang

Melihat track record Faisal Oddang yang begitu bombastis di kalangan sastrawan membuat saya langsung terpincut untuk membeli karyanya. Jadilah saya pergi ke toko buku yang letaknya agak jauh dari rumah untuk mendapatkan karya Oddang yang pernah memenangi juara ke-4 DKJ, Puya ke Puya. Faisal Oddang sendiri adalah sastrawan yang sedang naik daun di dunia sastra semenjak cerpennya 'Di Tubuh Tarra Di Dalam Rahim Pohon' dinobatkan sebagai cerpen terbaik pilihan kompas tahun 2015. Pencapaian yang sangat spektakuler mengingat Kompas merupakan salah satu harian yang menjadi patokan sastrawan dalam dunia sastra. Lebih spektakuler lagi jika melihat bahwa umur Oddang saat itu masih 21 tahun, dan dia sudah berhasil menghempaskan hegemoni penulis langganan juara Kompas macam Seno Gumira Ajidarma, Budi Darma, Agus Noor bahkan Ahmad Tohari. Apalagi cerpen yang membawanya memenangkan penghargaan itu merupakan cerpen pertamanya yang dimuat dalam harian Kompas. Novel Puya ke Puya sendiri...