Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Puya ke Puya, Sebuah Kritik Atas Adat yang Makin Terbelakang

Gambar
Melihat track record Faisal Oddang yang begitu bombastis di kalangan sastrawan membuat saya langsung terpincut untuk membeli karyanya. Jadilah saya  pergi ke toko buku yang letaknya agak jauh dari rumah untuk mendapatkan karya Oddang yang pernah memenangi juara ke-4 DKJ, Puya ke Puya. Faisal Oddang sendiri adalah sastrawan yang sedang naik daun di dunia sastra semenjak cerpennya 'Di Tubuh Tarra Di Dalam Rahim Pohon' dinobatkan sebagai cerpen terbaik pilihan kompas tahun 2015. Pencapaian yang sangat spektakuler mengingat Kompas merupakan salah satu harian yang menjadi patokan sastrawan dalam dunia sastra. Lebih spektakuler lagi jika melihat bahwa umur Oddang saat itu masih 21 tahun, dan dia sudah berhasil menghempaskan hegemoni penulis langganan juara Kompas macam Seno Gumira Ajidarma, Budi Darma, Agus Noor bahkan Ahmad Tohari. Apalagi cerpen yang membawanya memenangkan penghargaan itu merupakan cerpen pertamanya yang dimuat dalam harian Kompas. Novel Puya ke Puya sendiri...

Menjadi Manusia yang Berindividu dan Bersosial

Gambar
Manusia berasal dari Bahasa Sansakerta ‘manu’ dan ‘mens’ (latin) yang berarti berpikir dan berakal budi. Manusia secara umum berarti makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Perbedaan mendasa antara manusia dan hewan adalah manusia mempunyai akal dan insting, sedangkan hewan hanya memiliki insting saja. Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu dengna individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. Sebagai makhluk hidup manusia mempunyai dua hakikat utama y...

Manusia dan Peradaban, Sebuah Sejarah Singkat Menjadi Manusia Beradab

Gambar
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tak pernah bisa hidup sendirian karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. Jika dirujuk dalam karya Ibnu Khaldun manusia adalah pencipta peradaban (Al-insaanu madaniyyun bittab’i) . Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini mengatur serta mengolah semua sumber daya yang ada di bumi. Memimpin semua makhluk lainnya untuk hidup bersama-sama di bumi. Kewajiban utamanya adalah menjaga keberlangsungan hidup di muka bumi ini. Individu berasal dari dari kata indiividum yang artinya adalah satuan terkecik dari suatu kelompok. Iniduvidu adalah anggota kelompok yang tak mempunyai anggota lagi. Seperti halnya yang terjadi pada komunitas kecil bernama keluarga, bapak, ibu dan anak menjadi masing-masing individu yang menjadi anggota komunitas kecil tersebut.             Manusia sebagai makhluk individu berarti menyiratkan bahwa manusia bisa hidup s...

Membaca Review Sebelum Membeli Buku

Gambar
Bagi seorang pembaca akut, menghabiskan waktu berjam-jam di toko buku merupakan hal yang sangat biasa. Toko buku ibarat sebuah kebun yang sedang lebat-lebatnya berbuah. Selalu memanjakan mata. Buku-buku karya orang fenomenal di rak-rak selalu nikmat untuk diperhatikan. Walau hanya sekedar untuk melihat-lihat kover dan flash review -nya saja. Padahal buku yang diincar sudah ada di genggaman sedari tadi. Pembaca pemula, yang mungkin baru pertama kali pergi ke toko buku juga, akan menghabiskan waktu yang sama lamanya dengan pembaca buku akut. Bukan untuk melihat-lihat buku biasanya, tapi karena sedang bingung ingin memilih buku yang mana. Pada akhirnya pembaca pemula itu memilih buku yang sekiranya enak dipandang mata. Kejadian ini sering terjadi pada pembaca pemula yang baru pertama kali datang ke toko buku. Ini terjadi karena terlalu banyak varian buku yang ada dan mereka sama sekali tidak mempunyai tujuan tentang buku apa yang akan mereka pilih. Kesalahan utama pembaca pe...

24 Jam Bersama Gaspar, Hikayat Detektif yang Bukan Detektif (Review)

Gambar
Tidak seperti novel detektif kebanyakan, Novel 24 Jam Bersama Gaspar justru mengurai kisah pada jam-jam akhir sebelum Gaspar membongkar sebuah rahasia besar dalam pencuriannya. Gaspar pada novel ini dikisahkan sebagai salah seorang detektif tak kesampaian yang akhirnya banting setir menjadi seorang pencuri. Dalam aksinya, Gaspar menyusun rencana baik-baik sampai menghitung mundur 24 jam sebelum aksinya dimulai. Dia juga mengajak beberapa kawan untuk berkongsi dalam satu kelompok. Seperti kebanyakan aksi pencurian di mana-mana, maka Gaspar menyematkan nama samaran bagi mereka satu persatu. Yang pertama ada Pongo alias Yadi seorang karyawan toko emas milik Wan Ali yang akan menjadi sasaran pencurian. Ada juga tiga perempuan, Agnes, Pingi dan Kik. Dan terakhir Njet seorang pemilik bengkel tempat Gaspar biasa mereparasi motor Cortazar kesayangannya. Atas nama nasib Gaspar menghasut mereka untuk mengikuti rencana bejatnya ini. Namun di tengah jalan seorang mantan rockstar t...

Tanah Air, Kumpulan Cerpen Kompas yang Paling Muktakhir

Gambar
Seperti yang sudah ada sebelum dan sebelumnya, Harian Kompas kembali menerbitkan kumpulan cerpen yang pernah mereka muat dalam setahun. Setelah pada tahun lalu cerita pendek Ahmad Tohari yang berjudul 'Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta', kali ini cerita pendek Martin Aleida 'Tanah Air' keluar sebagai pemenang dan berhak menjadi judul atas cerita pendek pilihan Kompas 2016. Kumpulan cerpen Kompas 2016 secara tidak sengaja menemukan empat garis besar utama dala setiap ceritanya. Yang pertama adalah kekejaman rezim dan pergolakan politik. Ada empat cerpen yang mewakili tema ini, dan anda tentu bisa membacanya sendiri. Kedua, relasi sosial yang tidak setara. Tema ini salah satunya diwakili oleh cerpen Agus Noor 'Anjing Bahagia yang Mati Bunuh Diri'. Cerpen tersebut menjadi favorit  saya mengingat gaya satir Agus Noor selalu getir untuk dinikmati. Lalu yang ketiga, ada relasi personal rumit yang melahirkan konflik tak terduga. Cerpen Ahmad Tohari menjadi sala...